Masa remaja adalah fase paling galau dan labil dalam kehidupan
seseorang. Di masa remaja inilah seseorang rentan salah kiblat, salah
panutan. Oleh karena itu, berbahagialah bagi Anda yang saat ini berada
di usia remaja tetapi rajin ke masjid, puasa, baca Al-Qur’an, sholat
malam, sholat Dhuha dan amalan-amalan lainnya. Banyak di antara remaja
kita saat ini yang hidupnya kelewat bebas, jauh dari aturan-aturan
agama. Bahkan tayangan-tayangan di televisi kita juga sudah banyak
mengajarkan budaya-budaya yang kurang baik. Contoh sederhana, sudah
banyak sinetron yang secara tidak langsung mengajarkan budaya pacaran di
kalangan SD – SMP. Masya Allah.
Jika di usia SD – SMP saja mereka sudah mengenal pacaran, bagaimana
di usia SMA dan saat kuliah nanti? Jika dibiarkan begitu saja, makin
dewasa mereka akan semakin berani. Jadi tidak heran jika sampai detik
ini kasus hamil di luar nikah dan aborsi semakin marak, khususnya di
kalangan remaja. Belum lagi masalah tawuran, balapan liar dan lain
sebagainya.
Bagi teman-teman yang saat membaca tulisan ini merasa masuk dalam
kategori remaja, jaga diri ya bro, sist. Masa remaja memang masa paling
asik, tapi jangan kelewat asik. Jangan sampai kita merasa tidak ada yang
mengawasi. Allah selalu melihat gerak gerik kita. Allah selalu
memonitoring perilaku kita.
Saat kita berbuat salah, Allah tidak selalu langsung memperingatkan
dan menghukum kita saat itu juga. Ada kalanya Allah memang sengaja
membiarkan kita, sampai akhirnya pada suatu titik, kita akan diazab
habis-habisnya oleh-Nya. Naudzubillah.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-An’am ayat ke 44 :
“Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka,
sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada
mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka
terdiam putus asa.” (QS. Al-An’am : 44)
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa ketika kita sudah tidak peduli
terhadap peringatan-peringatan yang telah Allah berikan, maka ketika itu
Allah SWT membukakan semua pintu kesenangan untuk kita. Dan di saat
mencapai suatu titik puncak, Allah akan turunkan azab kepada kita sampai
kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Naudzubillah. Masihkah kita
berani berbuat maksiat? Masihkah kita berani berbuat dosa? Mungkin di
usia remaja kita tidak langsung diazab oleh Allah atas dosa-dosa yang
kita perbuat, tapi berhati-hatilah, suatu hari setelah melewati fase
remaja, setelah kita sudah mulai berumah tangga, punya anak dan
seterusnya, azab itu bisa jadi akan hadir di kehidupan kita. Janji Allah
itu benar. Dosa, maksiat, akan dibalas dengan azab yang pedih, kecuali
bagi orang-orang yang bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat.
Yuk kita jauhi dosa dan maksiat. Jangan jerumuskan diri kita ke dalam
kubangan dosa. Muda bukan berarti harus foya-foya. Muda bukan berarti
harus mengikuti semua trend yang ada. Jadilah anak muda yang mulia. Agar
kita selalu dalam ridho-Nya. Aamiin.
Muda mulia, tua bahagia, mati masuk surga.
Welcome to My Website
Assalamu'alaikum,
Selamat datang di gubukku , tempatku menyalurkan uneg-uneg, hanya sekedar untuk membagi ilmu saja, dan mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan. Karena manusia takkan pernah luput dari salah dan dosa. Saya tidak bisa maju tanpa komentar, apabila ada saran dan kritik mohon disampaikan.
Wassalam.
Selamat datang di gubukku , tempatku menyalurkan uneg-uneg, hanya sekedar untuk membagi ilmu saja, dan mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan. Karena manusia takkan pernah luput dari salah dan dosa. Saya tidak bisa maju tanpa komentar, apabila ada saran dan kritik mohon disampaikan.
Wassalam.
Rabu, 13 Maret 2013
Muda Mulia. Tua Bahagia. Mati Masuk Surga.
Label:
nasehat islami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar